MPLS di SDN Penjaringansari II/608 Surabaya Penuh Dengan Kegiatan Menyenangkan

Sekolah-sekolah di seluruh Indonesia diminta untuk benar-benar menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi anak-anak selama proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Ini tentu berbeda dari praktik-praktik MPLS yang telah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya.

Perubahan masa MPLS ini mengacu pada Surat edaran dirjen PAUD Dikdasmen nomor 0759/C/HK.04.01/2023 tentang Penguatan transisi PAUD ke SD kelas awal.

Dalam surat edaran tersebut dijelaskan, selain melakukan pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru, khusus SD dalam rentang waktu 2 minggu pertama perlu untuk  melakukan pengenalan peserta didik dengan lingkungan belajarnya agar peserta didik nyaman berkegiatan di lingkungan sekolah

Suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan itu bisa diwujudkan lewat berbagai kegiatan yang tidak membosankan sekaligus edukatif. Harapannya, sejak dini anak-anak sudah memiliki perasaan bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.

Selain itu, MPLS juga diharapkan bisa membantu sekolah memetakan atau melakukan asesmen diagnosis non kognitif siswa.

Infor terkait: MPLS SD Digelar 2 Minggu Untuk Mendukung Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan dan Perlu Kesepakatan Bersama Antara Sekolah & Orangtua dalam Proses Pembelajaran

Dapatkan juga berbagai informasi terbaru dari Kemendikbudristek di sini 

Simak juga video-video berikut (di bawah ini):

Lalu bagaimana aplikasinya di lapangan?

Di SDN Penjaringansari II/608, Surabaya, MPLS digelar selama 9 hari. Selama itu pula, anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain.

Berbagai kegiatannya dibagi untuk mengembangkan 6 fondasi dasar yang harus dikembangkan.

Pertama, anak diajak mengenal guru dan teman sebaya. Bentuk-bentuk kegiatannya meliputi sarapan bersama, bernyanyi bersama, pengenalan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, memperkenalkan diri dan keluarga, serta bermain game.

Kemudian, anak diajak mengenal lingkungan sekitar sekolah. Bentuk-bentuk kegiatannya meliputi orientasi sekolah, dimana anak-anak diajak berkeliling sekolah untuk mengetahui letak ruangan-ruangan yang ada. Seperti ruangan kepala sekolah, ruangan guru, ruang kelas, ruang UKS, ruang perpustakaan, musala, ruang komputer, toilet dan lain sebagainya.

Hari berikutnya, anak-anak juga diajak mengenal kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan motivasi siswa baru terhadap ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya.

Bentuk kegiatannya meliputi penampilan kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, jujitsu, samroh, paduan suara, seni lukis, komputer, perpustakaan, dan membaca tulis Al-Quran. Dalam kesempatan ini, anak juga diajak berani untuk menunjukkan kemampuannya di depan teman-temannya.

Hari kelima, anak-anak diajak mengenal nilai agama dan budi pekerti. Bentuk-bentuk kegiatannya meliputi bernyanyi bersama dan ice breaking, berdoa bersama, serta mendengarkan dongeng yang sarat dengan nilai budi pekerti.

Di hari keenam MPLS, anak-anak dilatih keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi. Bentuk kegiatannya meliputi baris berbaris, belajar masuk ke dalam kelas secara bergantian, mengungkapkan cita-citanya, dan menempelkan gambar yang sesuai dengan cita-cita mereka.

Berikutnya, anak-anak juga dibentuk emosinya untuk berkegiatan di lingkungan belajar melalui kegiatan-kegiatan seperti menyanyikan lagu 4 kata ajaib, dan permainan menggunakan 4 kata ajaib tersebut.

Lalu, anak-anak juga dimatangkan kemampuan kognitifnya untuk melakukan kegiatan belajar melalui bernyanyi, bercerita pengalaman di sekolah, membuat prakarya, dan bertanya jawab tentang karya yang telah dibuat.

Anak-anak juga diajak untuk memaknai bahwa belajar adalah sebuah hal yang menyenangkan dan positif melalui kegiatan pengamatan benda-benda di kelas, menyimak cerita atau video, serta menjawab pertanyaan dari cerita atau video.

Terakhir, yang tak kalah penting, kognitif anak-anak dimatangkan untuk melakukan kegiatan belajar seperti dasar literasi, numerasi, serta pemahaman tentang hal-hal mendasar yang terjadi dalam lingkungan sehari-hari. Bentuk-bentuk kegiatannya meliputi pengamatan benda di sekitar kelas, menghitung jumlah benda di kelas, serta bernyanyi dan bermain. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan SDN Penjaringansari II/608 Surabaya)

Bagikan Tulisan