Optimalisasi Kampanye Sekolah Sehat di SDN Pecalukan 1 Prigen Pasuruan

Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar telah dilakukan secara masif di sekolah-sekolah di Jawa Timur. Salah satunya di SDN Pecalukan 1, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Krajan Tengah Nomor 21 Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan ini telah memulai Kampanye Sekolah Sehat sejak 3 Juli 2023.

Diawali dengan sosialisasi dan pembentukan Tim KSS melalui surat keputusan nomor 871/039/424.071.380/2023. Lalu, dilanjutkan sosialisasi KSS ke wali murid, siswa, guru dan komite pada 13 Juli 2023.

Setelah dipastikan program mendapat dukungan semua pihak,  akhirnya mulai dilakukan berbagai kegiatan, seperti  sarapan bersama, pembiasaan minum air putih, penataan jajanan sekolah, senam pagi, ice breaking time, permainan tradisional hingga jalan sehat.

Indah Yuniarti, Kepala SDN Pecalukan 1 mengungkapkan, program senam pagi dilaksanakan setiap hari, kecuali Jumat. “Hari jumat tidak dilaksanakan karena ada pembacaan Yasin dan Tahlil. Lalu, pada Jumat Legi ada istighotsah,” sebut Indah Yuniarti, saat ditemui Tim Salipan (Saling Liputan) ke Sekolah Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur, pada Senin (25/9/2023).

Sementara kegiatan ice breaking atau peregangan dilakukan pada saat pergantian jam pelajaran dengan menggerakkan anggota badan diiringi musik hingga menimbulkan rasa senang dari para siswa.

Lalu, pembiasaan minum air putih dilakukan setiap hari dengan mewajibkan siswa membawa satu botol air putih dari rumah untuk kemudian diminum bersama-sama sebelum istirahat pertama dan di jam istirahat ke-2. Air putih ini bisa diisi ulang dari galon air mineral yang disediakan di masing-masing kelas.

Kegiatan kampanye lain yang dilakukan sekolah ini adalah makan bersama. Di kegiatan ini, siswa membawa bekal makanan dengan menu yang sudah ditentukan sekolah, seperti sayur bayam, lauk tempe dan tahu. Atau sayur sop, lauk dadar telor.

Kegiatan makan bersama dilaksanakan setiap 1 minggu sekali di hari Sabtu di masing-masing kelas setelah senam pagi bersama. Kegiatan ini dirangkai dengan  kampanye cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan dan sesudah makan serta selesai pembelajaran. Kemudian, kegiatan mengambil sampah di halaman setiap selesai senam pagi bersama.

Menurut Indah Yuniarti, sebenarnya program yang sudah ada di KSS ini sudah lama dilaksanakan di lembaganya, hanya saja belum terlaksana secara maksimal.

“Dengan adanya KSS (Kampanye Sekolah Sehat) yang diluncurkan oleh Kemendikbud memberikan penguatan kepada program–program yang sudah kami laksanakan dengan lebih maksimal,” katanya.

Diakui Indah, sejak adanya program KSS ini terjadi perubahan yang signifikan di sekolahnya.

Sebelum ada program KSS, peserta didik suka makan makanan cepat saji yang tidak sehat karena banyak mengandung zat aditif yang berbahaya bagi Kesehatan.

Selain itu, mereka juga suka memainkan game online yang bisa merusak kesehatan dan nilai-nilai moral. Serta pembelajaran dilakukan untuk mengejar capaian materi tanpa mempertimbangkan  kararteristik peserta didik.

“Dengan program ini, siswa lebih mencintai dan menghargai alam. Terbiasa makan sehat alami, melakukan permainan tradisional yang edukatif dan menanamkan nilai moral yang tinggi. Serta pembelajaran di sekolah dilakukan dengan mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa sehingga membuat siswa lebih nyaman, aman dan kondusif,” terang Indah Yuniarti.

Diakui Indah, ada sejumlah kendala yang dialami di program KSS ini. Seperti  dukungan dari wali murid yang kurang untuk kegiatan sarapan pagi.

Lalu, kadang-kadang ada anak yang belum terbiasa membawa botol minuman karena orang tua kurang peduli serta penyediaan air galon yang masih kurang karena belum ada kerjasama dengan pihak terkait. 

“Kendala lain, kurangnya tersedia sarana prasarana yang mendukung kegiatan KSS serta kondisi kantin yang kurang memadai,” katanya.

Untuk mengatasi kendala ini, lanjut Indah, pihaknya mencoba meminta dukungan dari wali murid dengan sosialisasi berkala serta meminta anak untuk membawa botol minum setiap hari. “Kami juga kerjasama dengan komite dan paguyuban untuk pengadaan air galon di tiap–tiap kelas,” katanya.

Sementara terkait kondisi kantin yang kurang memadai, pihaknya memasang banner kantin yang baru, mengecat tembok, memberikan celemek dan masker baru pada ibu kantin serta mengontrol jajanan yang dijual oleh ibu kantin.

(Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kampanye Sekolah Sehat ala SDN Pecalukan 1 Prigen Pasuruan, https://surabaya.tribunnews.com/2023/10/06/kampanye-sekolah-sehat-ala-sdn-pecalukan-1-prigen-pasuruan?page=all & Jelita (Jendela Literasi Kita))

Bagikan Tulisan