Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, kebutuhan untuk mencetak generasi yang adaptif dan berdaya saing global semakin mendesak. Di sinilah pentingnya penguasaan dalam bidang Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika, atau yang lebih dikenal dengan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Pendekatan ini mengintegrasikan empat bidang ilmu tersebut untuk mendorong pemecahan masalah yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. STEM bukan hanya sekadar teori, tetapi sebuah metode yang mengajak siswa untuk berpikir kritis, berkreasi, dan berkolaborasi lintas disiplin ilmu. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya menguasai konsep-konsep ilmiah, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam dunia nyata.
Menanggapi tantangan zaman, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan Panduan Pembelajaran STEM dan buku-buku interaktif yang sarat muatan STEM. Peluncuran ini dilakukan dalam acara bertajuk “STEM: Cermati Panduan, Jelajahi Buku melalui SIBI,” yang bertujuan untuk memfasilitasi pendidik dan peserta didik dalam memahami dan mengimplementasikan STEM dengan mudah. Acara ini juga merupakan bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025, yang mengarah pada digitalisasi pembelajaran. Sebagai langkah nyata, Kemendikdasmen menyediakan 109 judul buku yang telah melalui kurasi, yang mencakup Buku Teks Utama (BTU) dan Buku Nonteks (BNT), yang semuanya bisa diakses secara terbuka melalui situs resmi Kemendikdasmen di https://buku.kemendikdasmen.go.id/buku-stem.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya STEM dalam menciptakan masyarakat yang lebih teknokratis. Sebuah masyarakat yang tidak hanya terkoneksi dengan teknologi, tetapi yang mampu memanfaatkan teknologi untuk memajukan kehidupan sosial dan ekonomi. STEM bukan hanya sebuah kebutuhan pendidikan, tetapi sebuah fondasi untuk membangun sumber daya manusia yang kuat dan siap menghadapi tantangan global. Menurutnya, penguatan kemampuan dalam sains dan teknologi adalah langkah penting untuk membangun masyarakat yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga berdaya saing. “Sains adalah hal yang sangat penting karena masyarakat ke depan akan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam bidang teknologi,” ujarnya dalam sambutan peluncuran.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti juga menegaskan bahwa belajar sains harus lebih dari sekadar memahami teori. Pembelajaran sains perlu menyentuh aspek pembentukan karakter siswa, agar mereka tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas, tetapi juga membawa kebaikan bagi masyarakat. Sains, dalam pandangannya, harus menjadi sarana untuk mendekatkan siswa pada kehidupan yang sederhana dan bermakna, yang akan membentuk mereka menjadi individu yang dapat memberikan kontribusi positif di masyarakat.
Ferdiansyah, Anggota Komisi X DPR RI, turut menambahkan bahwa tantangan besar dalam STEM adalah menumbuhkan minat berhitung yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Ia mengungkapkan dukungannya terhadap pengembangan pembelajaran STEM yang dapat menjawab tantangan bangsa, terutama dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dalam berhitung dan berpikir analitis. Menurutnya, penerapan STEM dapat menjadi kunci untuk menjawab berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi Indonesia di masa depan.
Kepala BSKAP, Toni Toharudin, menekankan bahwa peluncuran panduan dan buku kurasi ini bukan hanya sekadar program pemerintah, tetapi merupakan upaya nyata untuk meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan di Indonesia. Buku-buku yang disediakan, serta panduan pembelajaran yang ada, diharapkan dapat memperkuat implementasi STEM di seluruh satuan pendidikan. Dengan memanfaatkan SIBI sebagai sumber belajar yang edukatif dan inspiratif, diharapkan para pendidik dan siswa dapat lebih mudah mengakses materi yang relevan dan mendukung proses pembelajaran yang lebih dinamis.
Langkah Kemendikdasmen dalam menyediakan sumber daya ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pendidikan abad 21, di mana pembelajaran tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kritis dan kreatif. Pemerintah berharap bahwa dengan adanya akses mudah terhadap materi pembelajaran STEM, baik oleh pendidik maupun pelajar, dapat mendorong terciptanya generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Dengan adanya Panduan Pembelajaran STEM dan buku-buku interaktif ini, Kemendikdasmen berharap bahwa sistem pendidikan Indonesia dapat lebih siap dalam menghadapi era digital. Pembelajaran yang berbasis teknologi akan memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dan materi secara lebih luas dan mendalam. Ini juga membuka peluang bagi pendidik untuk terus mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Dalam konteks ini, kemajuan pendidikan di Indonesia tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada peran aktif seluruh elemen pendidikan, mulai dari pendidik hingga siswa itu sendiri. Dengan bersama-sama mendukung dan mengimplementasikan STEM, Indonesia dapat mencetak generasi muda yang lebih siap untuk bersaing di tingkat global, dengan menguasai teknologi dan ilmu pengetahuan yang relevan. Pembelajaran STEM, dengan segala tantangannya, adalah peluang besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih maju, berdaya saing, dan berorientasi pada inovasi dan kreativitas.
Dengan peluncuran ini, Kemendikdasmen memberi harapan besar bagi masa depan pendidikan Indonesia, di mana inovasi dan pengembangan teknologi tidak hanya menjadi bagian dari pelajaran, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran berbasis STEM akan membuka jalan bagi terciptanya generasi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga dalam bidang keterampilan yang akan menentukan kesuksesan mereka di masa depan.
(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)