Inside School – Pada Sabtu sore, 26 Oktober 2025, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMAN 1 Ponorogo.
Kedatangannya disambut dengan hujan deras, namun hal tersebut tidak menghalangi komitmennya untuk meninjau progres revitalisasi sekolah yang sudah berusia lebih dari 100 tahun ini.
SMAN 1 Ponorogo, yang terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, merupakan sekolah yang memiliki peran penting dalam sejarah pendidikan di wilayah tersebut.
Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, dengan semangat terus berkeliling meskipun cuaca tidak mendukung.
Ia berdiskusi dengan kepala sekolah dan fasilitator proyek untuk memastikan pembangunan revitalisasi berjalan sesuai rencana.
SMAN 1 Ponorogo mendapatkan tiga paket bantuan rehab dari pemerintah, yang mencakup pembangunan dua unit toilet, ruang usaha kesehatan sekolah (UKS), serta renovasi empat ruang kelas. Bantuan ini menjadi langkah konkret dalam upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di sekolah tersebut.
Di hadapan kepala sekolah dan para fasilitator, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pembangunan ini harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Ia berharap revitalisasi dapat selesai paling lambat pada pertengahan Desember 2025.
Meskipun cuaca kurang mendukung, semangat untuk meningkatkan mutu pendidikan terus diupayakan tanpa kenal lelah. Menurutnya, proyek revitalisasi ini merupakan bagian dari komitmen Presiden untuk memperbaiki fasilitas pendidikan di seluruh Indonesia.
Menurut Abdul Mu’ti, peningkatan kualitas sarana dan prasarana adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di Indonesia semakin berkualitas.
Dengan fasilitas yang memadai, siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan optimal. Di sisi lain, SMAN 1 Ponorogo menjadi salah satu contoh bagaimana revitalisasi sekolah tidak hanya berkaitan dengan pembangunan fisik, tetapi juga dengan peningkatan semangat dan kualitas belajar siswa.
Kunjungannya ini juga didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, yang turut menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung keberhasilan program revitalisasi sekolah.
Sebelum mengunjungi SMAN 1 Ponorogo, Mendikdasmen Abdul Mu’ti terlebih dahulu memberikan orasi ilmiah dalam rangka Wisuda ke-59 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO).
Kunjungan tersebut tidak hanya mencerminkan perhatian terhadap infrastruktur fisik sekolah, tetapi juga dukungan terhadap keberlanjutan pendidikan tinggi di wilayah tersebut.
Program revitalisasi yang sedang berlangsung di SMAN 1 Ponorogo menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada kualitas pengajaran, tetapi juga pada kualitas fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar.
Dengan infrastruktur yang baik, siswa diharapkan dapat merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berkembang. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh Indonesia.
Proyek revitalisasi ini menjadi contoh bagaimana kerjasama antara berbagai pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak sekolah dapat menghasilkan dampak yang positif bagi dunia pendidikan. Kolaborasi yang baik akan mempercepat tercapainya tujuan bersama, yakni menciptakan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.
Kepala SMAN 1 Ponorogo, yang menyambut kedatangan Mendikdasmen, menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan. Ia berharap agar pembangunan yang sedang berlangsung ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
Dengan adanya renovasi ini, ia optimistis kualitas pendidikan di SMAN 1 Ponorogo akan semakin meningkat.
Tantangan dalam pembangunan fisik sering kali datang dalam bentuk keterlambatan atau kendala lainnya, namun dengan adanya pengawasan yang ketat dan koordinasi yang baik, semua kendala tersebut diharapkan dapat diatasi dengan cepat.
Pembangunan yang sesuai dengan waktu yang ditetapkan akan memastikan bahwa siswa dapat menikmati fasilitas yang lebih baik dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Bagi siswa dan masyarakat setempat, revitalisasi ini bukan hanya sekadar pembangunan gedung, tetapi juga simbol dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Setiap ruang yang direnovasi, setiap toilet yang dibangun, dan setiap ruang kelas yang diperbaiki, adalah bagian dari upaya bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.
Dengan pembaruan yang dilakukan di SMAN 1 Ponorogo, diharapkan sekolah ini mampu mencetak lebih banyak lagi siswa yang berprestasi dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Pemerintah, melalui program revitalisasi sekolah ini, memberikan sinyal yang jelas bahwa pendidikan adalah prioritas utama.
Dukungan terhadap perbaikan fasilitas fisik dan peningkatan kualitas pengajaran adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi generasi mendatang.
Dengan demikian, pendidikan tidak hanya menjadi sarana untuk memperoleh ilmu, tetapi juga sebagai fondasi kuat untuk membangun masa depan bangsa.
(Sumber catatan: Jatim Tribun News/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)




