Pelaksanaan TKA dan AN Dimatangkan

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah terus mendorong penguatan sistem evaluasi pendidikan nasional. Salah satu langkah konkretnya adalah dengan menyelenggarakan rapat koordinasi yang membahas implementasi Asesmen Nasional (AN) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Dalam forum ini, perhatian difokuskan pada pentingnya kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta pemerintah daerah untuk menyukseskan pelaksanaan dua instrumen evaluasi tersebut.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa TKA bukan sekadar kebijakan baru. Menurutnya, kebijakan ini dilandasi oleh pemikiran filosofis bahwa sekolah memiliki fungsi ganda, sebagai wadah pembentukan kemampuan akademik dan sebagai sarana penguatan integrasi sosial.

Oleh karena itu, kehadiran TKA diposisikan sebagai bagian dari upaya menjadikan sekolah sebagai institusi yang mendukung pembangunan kohesi sosial dalam masyarakat.

Menteri Mu’ti juga menegaskan bahwa perumusan TKA bukan keputusan yang diambil secara tergesa-gesa. Kebijakan ini lahir dari proses kajian yang panjang, melibatkan pemerintah daerah dari berbagai tingkatan serta para ahli di bidang evaluasi pendidikan. Proses ini menunjukkan bahwa TKA dirancang untuk menjawab kebutuhan sistem pendidikan secara menyeluruh dan terukur.

Dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan bahwa pelaksanaan TKA akan dimulai pada tahun 2025 untuk jenjang SMA dan SMK, kemudian berlanjut pada tahun 2026 untuk jenjang SD dan SMP.

TKA tidak hanya menjadi alat pengukuran, tetapi juga sarana membangkitkan semangat belajar murid agar lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Ini merupakan bagian dari strategi untuk mendorong siswa lebih bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri.

Menurut Menteri Mu’ti, TKA juga dapat menjadi penentu dalam keberlanjutan studi murid ke jenjang pendidikan berikutnya. Oleh karena itu, semua pihak perlu mendukung pelaksanaan asesmen ini agar berjalan secara objektif dan akuntabel.

Pelibatan berbagai lembaga dan otoritas pendidikan dalam rapat koordinasi ini diharapkan mampu memperkuat komitmen bersama untuk mewujudkan sistem evaluasi yang transparan.

Kepala BSKAP, Toni Toharudin, menyampaikan bahwa asesmen nasional tahun 2025 tidak hanya akan melibatkan AN, tetapi juga TKA sebagai kebijakan baru yang diperkenalkan oleh kementerian. Ia menekankan pentingnya forum koordinasi ini sebagai ruang sinkronisasi antara berbagai pemangku kebijakan, termasuk dari Kementerian Agama dan seluruh Dinas Pendidikan provinsi di Indonesia.

Selain membahas teknis pelaksanaan asesmen, rapat ini juga menyoroti dua aspek penting yang menjadi faktor keberhasilan program, yaitu administrasi keuangan dan substansi kebijakan.

Salah satu langkah nyata dalam aspek administratif adalah penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Kemenag dan pemerintah daerah. Ini sebagai bentuk pengelolaan anggaran yang bertanggung jawab dan transparan untuk mendukung pelaksanaan asesmen nasional secara merata.

Pengalokasian dana kepada berbagai instansi yang terlibat menunjukkan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama lintas sektor. Pemerintah pusat menyadari bahwa pelaksanaan asesmen tidak dapat berjalan efektif tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah dan instansi keagamaan yang juga menaungi lembaga pendidikan.

Di akhir acara, Toni mengajak semua pihak untuk bergerak bersama mewujudkan sistem evaluasi yang berpihak pada masa depan generasi penerus.

AN dan TKA bukan sekadar evaluasi tahunan, tetapi menjadi langkah awal menuju pendidikan yang lebih bermakna, terstruktur, dan merata di seluruh wilayah Indonesia. Dengan komitmen dan sinergi yang kuat, cita-cita Pendidikan Bermutu untuk Semua bukan lagi sekadar slogan, melainkan arah kebijakan yang sedang diwujudkan bersama.

(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Kemendikdasmen)

Kunjungi web Kemendikdasmen untuk update berita-berita terbaru seputar pendidikan dasar dan menengah

Baca juga beragam konten pengayaan dan kumpulan e-book pendidikan di Jelita (Jendela Literasi Kita)

Bagikan Tulisan