Kabar Mitra – Selamat, Kabupaten Blitar menjadi salah satu pemerintah daerah di Jawa Timur yang terpilih (dipercaya) mendapatkan Anugerah Merdeka Belajar 2023 dari Kemendikbudristek pada tanggal 28 sampai 29 Mei 2023 di Pelataran Prambanan D.I Yogyakarta.
Melansir materi berita dari smnnews.co.id, Bupati Kabupaten Blitar, Rini Syarifah mengatakan, saat ini, dimana kita bersiap menghadapi era society 5.0, semua harus terus gigih berbenah dan beradaptasi serta dituntut untuk menciptakan perubahan dan kebaruan untuk melompat ke masa depan.
Dan Program Merdeka Belajar menjadi bekal atau modal untuk melakukannya, salah satunya melalui Program Sekolah Penggerak (PSP).
Karena Menurut Rini, PSP merupakan program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik.
Ia juga mengajak agar kita semua bersama-sama berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak sesuai dengan tantangan serta kebutuhan zaman.

Beberapa hal tadi diungkapkannya saat menghadiri Expo Hasil Karya Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan ke-2 Kabupaten Blitar jenjang PAUD, SD dan SMP, Kamis (11/05/2023) di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.

Expo yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar tersebut diikuti beberapa stan dari jenjang PAUD, SD dan SMP yang memamerkan hasil karya program sekolah penggerak.
Di kesempatan itu, Rini yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka saat meninjau beberapa stan berharap, semoga kegiatan tersebut dapat membawa manfaat, sekaligus support dalam mendedikasikan diri dalam upaya menghantar anak didik di Kabupaten Blitar menjadi generasi cerdas, berkarakter dan berdaya saing.
Cara Pemkab Blitar Wujudkan Profil Pelajar Pancasila lewat Kurikulum Merdeka
Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Kabupaten Blitar, mengutip apa yang disampaikan oleh Bupati Kabupaten Blitar, Rini Syarifah pada 2022 silam di blitar.jatimtimes.com, dicanangkan melalui tiga program yang terintegrasi di penerapan Kurikulum Merdeka, yaitu ‘Sekolah Sak Ngajin’e, ‘Bahasa Jawa’ dan ‘Permainan Tradisional’.
Lewat permainan tradisional, para siswa diajarkan tentang nilai-nilai sosial seperti kekompakan, kerjasama, solidaritas, tolong menolong dan keikhlasan menerima kekalahan.

Permainan tersebut juga melatih mereka mampu berpikir cepat dalam mengambil keputusan, kritis dan seimbang.
Terkait penerapan pelajaran Bahasa Jawa yang diterapkan dengan benar, bisa menjadi tuntunan yang akhirnya mengajarkan bukan saja kepada anak-anak, namun kepada masyarakat secara umum untuk memegang teguh adab sopan santun kepada sesama khususnya yang berusia lebih tua.
Yang terakhir, Program Sekolah Sak Ngajine. Program tersebut membantu membentuk pondasi iman dan taqwa di diri para siswa menuju terwujudnya karakter profil pelajar Pancasila yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yakni beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Dengan mengintegrasikan ketiga program tadi ke Kurikulum Merdeka, harapannya dapat membentengi para siswa (para peserta didik) di Kabupaten Blitar dari berbagai bahaya efek negatif kebiasaan dan pergaulan jaman now, salah satunya yang muncul akibat dampak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi.
Dan bagi Rini Syarifah sendiri, pendidikan merupakan sarana penting untuk membangun karakter. Sehingga pendidikan hendaknya dilakukan sejak dini dan tidak melulu bicara mengenai kecerdasan akademik, namun juga menekankan nilai-nilai kebaikan yang berguna dalam praktik perilaku kehidupan sehari-hari. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image dan gonews.id, smnnews.co.id)




