Dalam persiapan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di Jawa Timur, berbagai langkah telah dipersiapkan untuk memastikan kesuksesan dan keadilan tes ini.
TKA bukanlah sekadar ujian biasa, karena memiliki tujuan yang lebih besar, yakni memberikan informasi capaian akademik yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi peserta didik, serta sebagai pertimbangan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi.
Tes ini bertujuan untuk memberikan data yang valid dan reliabel tentang kemampuan akademik peserta didik, yang nantinya akan memperkuat sistem pendidikan di Indonesia.
Abdul Aziz, Tim Teknis TKA dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memberikan pencerahan. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan TKA adalah pengawasan.
Berbeda dengan ujian nasional (UN) atau Asesmen Nasional (AN), dalam TKA, terdapat sistem pengawasan yang lebih ketat dan berlapis.
Pengawas ruang akan bekerja di bawah koordinasi pengawas penyelia yang bertanggung jawab untuk memastikan proses pengawasan berjalan lancar dan mengurangi kemungkinan kecurangan.
Setiap pengawas penyelia akan mengawasi maksimal 24 pengawas ruang, dengan tim teknis yang akan memantau jalannya tes secara keseluruhan.
Agar pengawasan dapat berjalan dengan maksimal, setiap pengawas ruang diharapkan menggunakan perangkat yang sesuai, seperti webcam dan tripod, serta memastikan ruang ujian bebas dari alat peraga yang dapat menciptakan potensi gangguan.
Pentingnya pengawasan ini tidak hanya untuk mengurangi kecurangan, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap peserta dapat mengikuti ujian dengan adil dan tanpa hambatan.
Pengawas tidak hanya bertugas untuk memantau jalannya ujian, tetapi juga harus siap untuk melakukan verifikasi identitas peserta secara langsung melalui webcam, sebuah metode yang lebih fleksibel dibandingkan dengan penggunaan CCTV yang terbatas.
Pengawas diharapkan untuk responsif dan cepat dalam mengakomodasi permintaan dari penyelia atau pengawas pusat, seperti melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap peserta yang dicurigai melakukan pelanggaran.
Meskipun pengawasan ini memerlukan koordinasi yang cermat, yang tidak hanya terbatas pada penyelia dan pengawas ruang, tetapi juga melibatkan pihak penyelenggara di tingkat pusat dan provinsi, proses ini diharapkan akan memperkuat kredibilitas TKA sebagai alat evaluasi yang objektif.
Oleh karena itu, penting bagi setiap sekolah untuk mempersiapkan perangkat yang memadai, agar pelaksanaan TKA berjalan dengan lancar tanpa gangguan teknis.
Sekolah-sekolah dengan anggaran terbatas pun tetap dapat berpartisipasi dengan menggunakan smartphone sebagai alternatif, asal tetap memastikan koneksi internet yang stabil dan penggunaan perangkat audio yang mendukung komunikasi yang jelas.
Diharapkan bahwa dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang solid antara semua pihak yang terlibat, TKA dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan di Jawa Timur.
Keberhasilan ini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang capaian akademik siswa.
Semua pihak, baik guru, pengawas, maupun penyelia, diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan tujuan tersebut demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)