Peran Krusial Sekolah dan Orang Tua dalam Pelaksanaan TKA

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membuka kesempatan bagi seluruh murid Indonesia untuk mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada tahun 2025. Pendaftaran untuk tes ini dibuka hingga 5 Oktober 2025, dengan tujuan membangun ekosistem pendidikan yang adil, unggul, dan berkualitas. Inisiatif ini bukan hanya memberikan peluang bagi murid untuk mengukur potensi akademik mereka, tetapi juga untuk membentuk budaya kompetisi yang sehat dan adil di seluruh penjuru tanah air.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menekankan pentingnya dukungan semua pihak dalam pelaksanaan TKA. Ia mengingatkan bahwa peran sekolah sebagai pendamping, orang tua sebagai motivator, serta media yang bertugas menyebarkan informasi yang akurat, sangat vital. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga siap bersaing di level nasional dan global.

Sebagai bentuk dukungan konkret kepada para murid, BSKAP menyediakan fitur “Ayo Coba TKA,” sebuah platform simulasi yang dapat diakses secara gratis. Fitur ini memungkinkan para murid untuk berlatih mengerjakan soal-soal ujian yang mencakup pelajaran sehari-hari. Melalui “Ayo Coba TKA,” murid dapat merasakan pengalaman mengerjakan soal ujian tanpa merasa terbebani, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan yang lebih baik dalam menghadapi ujian yang sesungguhnya.

TKA bukan hanya soal akademik semata. Ini adalah bagian dari upaya untuk menciptakan pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia. Dengan adanya tes yang dilaksanakan secara transparan, murid dari berbagai daerah, latar belakang sosial, dan sekolah dapat bersaing dengan adil. TKA memberikan ruang bagi setiap peserta untuk mengukur kemampuannya tanpa melihat asal-usul mereka, menciptakan peluang yang sama bagi semua pihak.

Lebih dari itu, TKA dirancang untuk mendorong kemampuan berpikir kritis murid. Selain membantu mereka dalam memecahkan masalah, tes ini juga berfungsi sebagai alat validitas dan pemetaan kemampuan akademik yang lebih objektif. TKA dapat menjadi tolok ukur yang penting bagi pengambilan keputusan dalam pendidikan dan juga dunia kerja di masa depan.

Kebijakan ini muncul sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat akan penilaian akademik yang lebih standar dan transparan. Dengan adanya TKA, perbandingan antarwilayah dapat dilakukan secara lebih objektif. Ini memungkinkan pihak pemerintah untuk melihat secara jelas sejauh mana kualitas pendidikan di setiap daerah, serta merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

TKA juga menjadi salah satu jalur penting dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Selain sebagai alat evaluasi, hasil dari tes ini dapat digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk pengajuan beasiswa. Dengan demikian, TKA tidak hanya berfungsi sebagai tes akademik biasa, tetapi juga sebagai pintu gerbang bagi masa depan pendidikan murid.

Tahapan TKA untuk tahun 2025 akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai pada 1 hingga 9 November 2025. Pendaftaran untuk seluruh murid kelas 12 SMA/K sederajat telah dimulai sejak 24 Agustus 2025. Dalam kesempatan ini, Kemendikdasmen mengimbau murid untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, melalui simulasi daring, diskusi dengan orang tua dan guru, serta menentukan mata pelajaran pilihan yang sesuai dengan minat dan potensi mereka.

Tes ini akan dilakukan selama dua hari. Hari pertama akan diisi dengan mata pelajaran wajib, dan hari kedua dengan mata pelajaran pilihan. Setelah mengikuti tes, setiap peserta akan menerima sertifikat hasil TKA yang diterbitkan oleh Kemendikdasmen. Sertifikat ini tidak hanya menjadi bukti capaian akademik peserta, tetapi juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti seleksi perguruan tinggi atau dunia kerja.

Melalui inisiatif ini, Kemendikdasmen bersama seluruh pihak yang terlibat berharap TKA dapat menjadi titik awal bagi generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan pendidikan yang lebih merata dan sistem penilaian yang lebih transparan, Indonesia diharapkan dapat melahirkan talenta-talenta muda yang dapat berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa, khususnya dalam menghadapi era globalisasi yang semakin kompetitif.

(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

Bagikan Tulisan