Pertama di Indonesia, Siswa SD & SMP Buat Kota Surabaya Pecahkan Rekor MURI

Kabar Mitra – Semangat Merdeka Belajar para siswa di Surabaya hantarkan Kota Pahlawan pecahkan Rekor MURI di Lomba Penelitian Terbanyak Tingkat SD dan SMP di Balai Pemuda Surabaya beberapa waktu lalu (Rabu, 3/5/2023).

Dilansir dari Antara News, ini yang pertama.

Dari SMP ada 163 sekolah dan SD ada 156 sekolah. Untuk SMP meliputi 6 bidang penelitian yakni fisika, ilmu hayati, komputer, lingkungan, matematika, sosial dan SD 1 bidang penelitian yakni IPA.

Dalam sambutannya di acara tersebut, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyanpaikan, dari peserta SMP ada 857 judul dan dari peserta SD ada 144 judul dengan total 1.001 judul penelitian dan 2.002 peneliti.

Hal tersebut menujukkan bahwa telah terjadi perubahan besar di bidang pendidikan.

Yusuf pun sepakat dengan hal itu.

Selain prestasi tadi memang karena upaya keras para guru di kota Surabaya, Kurikulum Merdeka juga sangat berpengaruh.

Menurut Yusuf dengan adanya Merdeka Belajar melalui Kurikulum Merdeka, para guru didorong untuk selalu memberikan peluang seluas-luasnya bagi siswa-siswanya menuangkan ide dan inovasinya agar terus berkembang.

Mengutip dari Antara News, Dispendik Kota Surabaya akan terus menggerakkan kegiatan penelitian tersebut melalui Kurikulum Merdeka.

Berikut ini Wali Kota Eri Cahyadi meninjau karya pelajar dalam lomba penelitian terbanyak yang memecahkan rekor MURI:

Baca juga: Lompatan Apik Pemkot Surabaya Dampingi Arek Suroboyo Merdeka Belajar dan Dispendik Surabaya Sediakan Jalan Pintas ke Berbagai Info Aplikasi Program Merdeka Belajar

Mengapa demikian? Karena menurut Yusuf, Kurikulum Merdeka akan mampu membuat para pelajar (siswa) SD dan SMP di Kota Surabaya menjadi talenta di berbagai bidang.

Masih dari Antara News, Yusuf meminta agar para guru tidak terlalu banyak mengarahkan ide dari para siswanya. Menurutnya bila terlalu banyak diarahkan maka semakin tidak berkembang

Yusuf juga berharap, dengan hadirnya 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan oleh Kemendikbudristek, semoga mampu membawa pendidikan di Indonesia semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi pelajar agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.

Tentang transformasi di bidang pendidikan, Mas Menteri (Nadiem Anwar Makarim) dalam pidatonya di Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023 memang mengatakan, selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia

Cermat terhadap perubahan besar yang sedang terjadi itu, Yusuf pun memotivasi, menjadi seorang pelajar harus bisa menginspirasi untuk terus belajar dan menggali potensi serta menjadi teladan bagi pelajar lain.

Tak hanya itu, ia juga berharap agar para pelajar Surabaya menjaga komitmen dan menjadi agen perubahan yang dapat menggerakkan Kota Surabaya dengan berbagi dan memberikan praktik baik tanpa merasa ragu.

Terkait penelitian sendiri, Yusuf memberi beberapa alasan yang membuat aktivitas meneliti itu penting bagi para pelajar atau siswa

Pertama, penelitian membentuk dasar pengetahuan siswa. Dengan memperkenalkan penelitian sedini mungkin, anak-anak dapat mengembangkan minat dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka.

Kedua, penelitian merupakan aktivitas stimulasi kognitif dan perkembangan otak siswa. Ini membantu mereka mengasah kemampuan berpikir logis, menggali keingintahuan, dan mengembangkan kemampuan berpikir analitis

Ketiga, meneliti bagi siswa, dapat mendorong kreativitas dan pemecahan masalah, sehingga akan membantu mereka menjadi penemu yang lebih baik dan memberi mereka kepercayaan diri untuk menemukan solusi baru untuk masalah yang dihadapi.

Keempat, dengan meneliti, akan membangun minat dan hobi siswa. Dalam hal ini, penelitian membantu mereka mempersiapkan diri untuk karier atau studi di masa depan yang sesuai dengan minat mereka.

Dan kelima, penelitian mempersiapkan siswa untuk mampu beradaptasi di dunia yang kompleks saat ini. Diantaranya melalui kemampuan mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat keputusan berdasarkan bukti.

Namun Yusuf tak lupa berpesan, penelitian yang dikenalkan ke anak-anak harus disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman mereka.

Maka dibutuhkan pendekatan yang tepat dan pendampingan yang baik dari orang dewasa untuk memastikan bahwa anak-anak (siswa) dapat memahami konsep-konsep yang diajarkan dan merasa terinspirasi untuk menjelajahi penelitian lebih lanjut.

Dalam sambutannya di penganugerahan Rekor MURI kategori Lomba Penelitian Terbanyak Tingkat SD dan SMP tersebut, ia juga mengajak berbagai elemen untuk terus menguatkan kolaborasi bagi anak-anak Indonesia menuju kualitas pendidikan yang semakin baik. (Sumber: Antara News dan Naskah Sambutan Kepala Dispendik Kota Surabaya di Acara Lomba Penelitian Terbanyak Tingkat SD dan SMP Kota Surabaya/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

Bagikan Tulisan