Nganjuk – Berdasarkan data terakhir, kemampuan literasi dan numerasi anak didik di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berada di atas rata-rata nasional. Selain itu, tingkat kemampuan literasi dan numerasi Nganjuk juga sedikit lebih tinggi di atas rata-rata provinsi Jawa Timur.
Hal ini dijabarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk, Sopingi AP MM, dalam pembukaan rapat koordinasi peningkatan literasi numerasi di hotel Istana, Kabupaten Nganjuk, Kamis, 19 Januari 2023.
Meski cukup membanggakan, namun Sopingi mengakui bahwa masih ada hal yang kurang dan perlu dilakukan.
“Salah satu yang kurang di kabupaten Nganjuk ini adalah sarana dan prasarana. Harus diakui, di Nganjuk, kelemahannya adalah komitenya belum jalan. Maka kami butuh penguatan komite sekolah agar tidak takut-takut membuat keputusan selama ikut aturan,” ujarnya.



Diakuinya pula bahwa kualitas pendidikan di Indonesia kini tertinggal oleh negara-negara tetangga. Sementara, banyak guru di Indonesia yang tidak menyadari itu dan merasa baik-baik saja.
“Kita perlu belajar dan berkaca ke luar negeri untuk membandingkan, supaya tahu bagaimana perkembangan pendidikan di sana. Kalau yang kita lihat cuma di Nganjuk saja, ya kita tidak mendapat apa-apa,” tuturnya.
Bagi Sopingi, guru maupun kepala sekolah saat ini tidak lagi bisa asal klaim atau menyebut bahwa yang dia kerjakan sudah berdampak signifikan. Menurut dia, saat ini semua klaim harus didasarkan pada data. Karena itulah, dalam bidang pendidikan, dikenal rapor pendidikan.
Di dalam rapor pendidikan itulah dapat diketahui apa saja yang sudah unggul, apa yang kurang, dan apa yang sangat perlu dikejar.
“Di rapor pendidikan Nganjuk misalnya. Masih ada yang merah yang harus dapat perhatian bersama. Di antaranya adalah proporsi peserta didik dengan kemampuan literasi yang perlu intensifikasi khusus, serta proporsi peserta didik dengan kemampuan numerasi yang juga perlu intensifikasi khusus. Ini tugas kita bersama,” urainya.
Terakhir, Sopingi juga mengharapkan peran serta masyarakat untuk turut mengawal anak-anak didik.
“Kita butuh dukungan dan peran serta masyarakat. Seringkali, kepada para camat juga saya ingatkan untuk membantu pendidikan kita. Misalnya dengan menegur atau mengingatkan kafe-kafe atau warung-warung yang didatangi anak-anak sekolah di saat jam belajar. Itu termasuk bagaimana masyarakat terlibat dan ikut serta,” pungkasnya. (Judul asli berita: Kabupaten Nganjuk Merefleksi & Membuka Diri untuk Genjot Kemampuan Literasi dan Numerasi Anak Didik/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)