Sesi Diskusi Mengumpulkan Tantangan Meningkatkan Literasi & Numerasi di Nganjuk

Nganjuk – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur menggelar kunjungan ke SDN 3 Sumberurip, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya BBPMP dan BBGP Provinsi Jatim untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi di Kabupaten Nganjuk pada khususnya, dan di Jawa Timur pada umumnya. 

Seperti diketahui, bersama kabupaten Sumenep, Kabupaten Nganjuk telah ditetapkan sebagai 2 lokasi di Jawa Timur untuk memetakan tantangan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi.

Hasilnya nanti akan dikumpulkan menjadi laporan serta sebagai praktik baik untuk nasional. Selain itu hasilnya juga diharapkan bisa menjadi bahan untuk membuat formulasi kebijakan dan program yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para siswa (peserta didik).

Dalam kunjungan itu, kepala BBPMP Provinsi Jatim, Sujarno M.Pd juga berinteraksi dengan para siswa SDN  2 Sumberurip.

Selain mengadakan kunjungan ke sekolah, BBPMP Provinsi Jatim dan BBGP Provinsi Jatim juga menggelar diskusi yang diikuti para praktisi pendidikan di kabupaten Nganjuk, yang meliputi para guru, pengawas, kepala sekolah, Ketua dan tutor PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), kepala dan tutor SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), maupun dari perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk.

Diskusi itu juga diikuti oleh perwakilan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.

Kepala BBPMP Provinsi Jatim menyebutkan, diskusi itu bertujuan untuk menggali informasi dari para praktisi pendidikan di kabupaten Nganjuk.

“Hari ini kita berdiskusi. Tidak dalam rangka memberikan materi. Jadi para pesertanya adalah narasumber, bukan saya,” kata Sujarno.

“Oleh karena itu, kami berharap di diskusi ini, para peserta bisa menyampaikan apapun keluhannya, tantangan yang dihadapi, serta suka duka yang dialami terkait peningkatan literasi dan numerasi di bidangnya masing-masing. Semua itu akan ditampung dan diklasifikasikan,” sambungnya.

Dia melanjutkan, diskusi itu digelar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok kecil dipandu oleh pendamping.

“Tugas para pendamping adalah menggali dan menelusuri untuk diketahui masalahnya, hingga ke akar-akarnya. Agar solusi yang nanti dirumuskan, bisa tepat, sesuai dengan tantangan yang dialami. Jadi para peserta juga diharapkan menyampaikan apa yang benar-benar mereka alami,” ujar Sujarno. (Judul asli berita: Tingkatkan Literasi dan Numerasi, BBPMP dan BBGP Jatim Kumpulkan ‘Masalah’ Dari Para Praktisi Pendidikan di Nganjuk/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan