Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/MA/Sederajat dan SMK/MAK yang akan dilaksanakan pada bulan November mendatang menunjukkan komitmen kuat dalam membangun sistem pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
TKA kali ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya kolaborasi lintas sektor antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan dalam menyukseskan pelaksanaan tes secara serentak di seluruh tanah air.
Rapat Koordinasi TKA 2025 yang diadakan beberapa waktu lalu menjadi titik temu bagi ratusan perwakilan dari dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, kantor wilayah Kementerian Agama, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen di Indonesia.
Rapat tersebut bukan hanya soal pemaparan teknis pelaksanaan tes, melainkan juga untuk memastikan adanya keseragaman pemahaman serta kesiapan seluruh pihak yang terlibat.
Toni Toharudin, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, menggarisbawahi pentingnya sinergi antara berbagai lembaga dan pihak terkait dalam pelaksanaan TKA.
“Kami ingin memastikan seluruh pelaksana, mulai dari tingkat provinsi hingga satuan pendidikan, memiliki pemahaman yang sama dan siap untuk mengimplementasikan TKA dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Pernyataan di atas mencerminkan bahwa keberhasilan pelaksanaan TKA bukan hanya bergantung pada satu pihak, tetapi pada kerja sama yang solid di semua level.
Pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan pemda juga menjadi sorotan utama dalam rapat koordinasi tersebut.
Toni menekankan bahwa keberhasilan pelaksanaan TKA tahun ini akan menjadi indikator kemajuan sistem pendidikan Indonesia. “Mari jadikan TKA 2025 sebagai bukti bahwa kita dapat melaksanakan asesmen nasional dengan standar tinggi, transparan, dan dipercaya oleh masyarakat,” tambahnya.
Hal tadi tidak hanya tentang pelaksanaan tes, tetapi juga tentang membangun sistem yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan di mata publik.
Dukungan dari pemerintah daerah juga sangat terasa, terutama dari provinsi yang telah mempersiapkan segala hal terkait teknis dan administratif pelaksanaan TKA.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, menyatakan bahwa kesiapan mereka dalam menyukseskan TKA terlihat dari pengaturan infrastruktur dan persiapan peserta yang jumlahnya mencapai lebih dari 400 ribu siswa. “Kami berharap pelaksanaan tes ini bisa berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat untuk mengukur kualitas pendidikan kita,” ujarnya.
Hal di atas menunjukkan bahwa pemda juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam menjaga kelancaran proses pendidikan.
Di sisi lain, daerah seperti Kota Bitung di Sulawesi Utara juga menunjukkan contoh konkret kolaborasi antarsekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung, Fonny Tumundo, menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan sekolah-sekolah SD dan SMP untuk memastikan infrastruktur ujian tersedia dan memadai.
Kolaborasi di atas menjadi bukti bahwa gotong royong antarsekolah sangat penting dalam menyukseskan program-program nasional, seperti TKA, di tingkat lokal.
Pentingnya peran TKA juga ditekankan oleh Koordinator Teknis Asesmen Skala Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Aceh, Masroel Afdal. Menurutnya, TKA bukan sekadar alat ukur kemampuan akademik, tetapi juga menjadi motivasi bagi siswa untuk lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran.
“TKA ini menjadi indikator utama untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar,” ujarnya. Masroel juga menggarisbawahi pentingnya sosialisasi kepada orang tua dan siswa tentang manfaat TKA untuk pengembangan akademik mereka.
Kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan TKA 2025 menggambarkan bahwa peningkatan mutu pendidikan di Indonesia tidak bisa berjalan sendiri.
Kemendikdasmen, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya telah menunjukkan bahwa kerja sama adalah kunci untuk menciptakan sistem asesmen yang kredibel, inklusif, dan berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Ini bukan hanya tentang pelaksanaan tes semata, tetapi tentang menciptakan sebuah ekosistem pendidikan yang saling mendukung dan berkesinambungan.
Bukti nyata kolaborasi ini memberikan harapan baru bagi masa depan pendidikan di Indonesia. Melalui sinergi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, TKA 2025 bisa menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan pendidikan berkualitas untuk semua.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa dengan komitmen bersama, sistem pendidikan Indonesia dapat terus berkembang dan siap menghadapi tantangan global.
(Sumber catatan: Kemendikdasmen/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)




