Tak Cukup Hanya Membagikan Buku Gratis, Tapi Juga Beri Pendampingan

Kemendikbud Ristek meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke-23 yang menyediakan buku bacaan bermutu untuk anak-anak di Indonesia.

Bagi sekolah, tentunya program ini sangat menarik. Sebab, mereka tak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan buku-buku itu. Sebab, bisa dibayangkan, bila ribuan buku harus mereka beli, tentu akan membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Selain itu, buku yang dibagikan pun sangat menarik bagi anak-anak. Misalnya, cover dan gambarnya menarik hingga menggoda anak untuk membaca, tidak dipenuhi dengan tulisan yang padat, hingga kontennya yang sangat positif.  

Penyediaan buku bacaan ini sebenarnya bukan pertama kalinya dilakukan oleh Kemendikbud Ristek. Namun yang membuatnya berbeda dari sebelum-sebelumnya, adalah adanya pelatihan dan pendampingan agar buku-buku yang telah dibagikan, dapat benar-benar dibaca dan bermanfaat untuk anak-anak.

Pelatihan-pelatihan ini menyasar para guru di sekolah yang menerima buku.

Baca juga: Apresiasi Pegiat Literasi terhadap Merdeka Belajar Episode ke-23 dan Tingkatkan Literasi Generasi Muda, Kemendikbudristek Distribusikan Buku Bacaan Bermutu

Pelatihan yang diberikan, di antaranya bagaimana mengelola buku yang jumlahnya ribuan serta bagaimana memanfaatkan buku itu dengan baik.

Dalam hal pengelolaan, pelatihan yang diberikan meliputi bagaimana menata buku, bagaimana merawat buku, bagaimana mendistribusikan buku ke siswa, serta bagaimana mengatur model sirkulasi di perpustakaan agar anak tidak jenuh karena menganggap selalu ada buku baru di sekolah.

Sedangkan dalam hal pemanfaatan buku, pelatihan yang diberikan, misalnya bagaimana melatih siswa membaca nyaring, bagaimana model belajar membaca bersama, dan bagaimana membaca secara mandiri, hingga bagaimana melatih anak merawat buku ketika buku itu mereka pinjam untuk dibawa pulang.

Yang tak kalah menarik, para guru juga akan diajari bagaimana cara memperlakukan buku secara baik agar tak mudah rusak.

Pelatihan-pelatihan ini dirasa sangat penting. Sebab selama ini tentu sudah banyak sekolah yang memiliki perpustakaan. Sayangnya, tak banyak guru ataupun tenaga pendidikan yang mengerti buku-buku seperti apa yang diminati oleh anak-anak. Selain itu, banyak sekolah yang belum mengetahui bahwa mereka memiliki kemerdekaan untuk memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam mengembangkan minat baca dan koleksi bacaan di sekolah.

Selanjutnya, dalam pelatihan yang telah digelar, kepada sekolah-sekolah juga sudah diberikan inspirasi untuk membuat terobosan dengan menggandeng berbagai pihak untuk mengembangkan koleksi buku bacaan. Harapannya, akan semakin banyak buku yang diperoleh dan sesuai dengan minat serta kebutuhan mereka.

Tentu saja, pendampingan dan pelatihan yang telah diberikan, ke depan akan lebih dioptimalkan lagi, bahkan hingga ke level kelompok kerja guru, baik guru SD maupun guru PAUD. (Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Google Image)

Bagikan Tulisan