Tindak Lanjut Pendampingan Transfomasi Pendidikan Khusus, BBPMP Jatim Turun ke Sekolah

Kegiatan pendampingan yang dilakukan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur ke satuan pendidikan (sekolah) dalam pelaksanaan kebijakan transformasi pendidikan khusus tak sekadar menggelar pelatihan (pendampingan) pada 14-16 Agustus 2023.

Tim PDM 12 BBPMP Provinsi Jawa Timur juga terus mendampingi tiap satuan pendidikan dalam mengimplementasikan rencana tindak lanjut kebijakan transformasi pendidikan khusus di sekolahnya.

Bahkan, tim BBPMP Provinsi Jawa Timur bakal turun (mengunjungi) sekolah-sekolah peserta pendampingan pada tanggal 14 sampai 16 September 2023 mendatang.

Hal ini dikatakan Dr. Heri Bagus Anggoro PIC tim PDM 12 BBPMP Provinsi Jawa Timur saat memaparkan program tindak lanjut pendampingan di hari ke-2 pada Selasa (15/8/2023).

Dijelaskan Heri, rencana tindak lanjut ini adalah prinsip dasar kurikulum merdeka, yakni tugas pengembangan.

Terkait rencana tindak lanjut, hal pertama yang harus dilakukan peserta adalah membuat laporan disertai bukti notulensi, foto atau video.

Setelah itu, peserta juga diminta melakukan pengimbasan baik internal maupun eksternal.

Pengimbasan internal bisa dilakukan di sekolah masing-masing dengan melibatkan kepala sekolah, guru hingga penjaga pintu gerbang.

Untuk ini harus ada bukti dokumentasi, surat tugas narasumber hingga undangan untuk peserta.

“Ingat, inklusi tidak hanya bapak ibu guru, tapi juga mulai dari kepala sekolah sampai penjaga pintu gerbang. Karena ini bentuknya layanan,” terang Heri di hadapan peserta pendampingan yang digelar di Hotel Bumi Surabaya.

Sementara pengimbasan eksternal bisa dilakukan di sekolah terdekat.

“Siapa yang mendapat imbas? Bapak ibu bisa minta ke dinas pendidikan,” saran Heri.

Terkait pendanaan untuk kegiatan pengimbasan ini, Heri mengungkapkan, karena program ini tidak ada alokasi dana khusus, jadi bisa disiasati dengan mengikutkan pada kegiatan  KKG, MGMP atau MKKS.

Setelah pengimbasan, yang paling penting adalah mewujudkan transformasi pendidikan khusus di sekolahnya.

Heri  menegaskan, prinsip transformasi pendidikan khusus ini adalah pelayanan pembelajaran berdeferensiasi.

Untuk melaksanakan pembelajaran berdeferensiasi, satuan pendidikan perlu melakukan profiling peserta didik atau asesmen.

Dari profiling ini akan terlihat bakat dan minat dari masing-masing siswa untuk diwujudkan dalam program ekstrakurikuler.

“Kalau program sudah jalan, kami pengen lihat juga kegiatannya. Kami berharap bapak ibu melaksanakan pembelajaran berderefensiasi. Kami ke sekolah bapak ibu sekitar tanggal 14 sampai 16 September 2023,”ungkapnya.

Heri berharap dengan pendampingan ini, masing masing sekolah bisa menciptakan iklim inklusivitas.

Iklim inklusivitas bisa dimulai dengan mengembangkan suasana proses pembelajaran yang menyediakan layanan ramah bagi peserta didik dengan disabilitas dan cerdas berbakat istimewa.

“Jangan salah persepsi, inklusi tidak hanya berkaitan dengan peserta didik penyandang disabilitas. Anak cerdas, anak bakat istimewa juga termasuk,” katanya.

Untuk semakin menguatkan pemahaman peserta terkait transformasi pendidikan khusus, dalam kegiatan yang digelar 3 hari ini, diberikan materi dari banyak narasumber kompeten.

Di antaranya, materi konsep dasar pendidikan inklusi yang dipaparkan narasumber dari Universitas Negeri Surabaya.

Ada juga materi tentang modifikasi kurikulum atau kurikulum adaptif.

Selain itu, juga dihadirkan narasumber dari Kemendikbudristek yang membahas tentang pendidikan khusus. Dan di hari terakhir ada materi tentang program pengembangan indinvidu.

Simak videonya berikut (di bawah):

(Judul asli berita: Tindak Lanjut Pendampingan Transfomasi Pendidikan Khusus, BBPMP Jatim Turun ke Sekolah-sekolah/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari Dokumentasi Kegiatan BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan