TKA, Langkah Menuju Pendidikan yang Lebih Adil dan Transparan

Podcast Beraksi (Berbagi Konten Edukasi) – Selama ini sistem evaluasi akademik tidak terstandarisasi dengan baik, menyebabkan banyak ketidakakuratan dalam perbandingan hasil antara sekolah-sekolah yang berbeda.

Hal tersebut disampaikan Evan Tjahja Kurniawan, Widyaprada BBPMP Jatim dalam podcast Beraksi (Berbagi Konten Edukasi) yang digelar oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur pada Kamis, 4 September 2025

Di podcast yang  mensosialisasikan Test Kemampuan Akademik (TKA) Jenjang SMA Tahun 2025 tersebut, Evan menekankanpentingnya standarisasi dalam penilaian akademik bagi peserta didik di Indonesia.

Selama ini, tidak adanya sistem pelaporan capaian akademik yang baku menimbulkan masalah besar. Misalnya, perbandingan antara dua lulusan dari sekolah yang menerapkan standar tinggi dan rendah sulit dilakukan karena hasilnya tidak dapat disandingkan.

Baca juga: TKA Mulai 2025 dan AN Bakal Tetap Ada. Apa Bedany?

Hal ini sangat penting untuk diperbaiki, mengingat adanya kebutuhan yang semakin besar untuk penilaian akademik yang objektif, terutama menjelang penerimaan mahasiswa baru.

Penilaian yang terstandarisasi akan sangat membantu, tidak hanya untuk kepentingan pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai acuan bagi dunia kerja.

Masalah lain yang ditemukan adalah adanya praktik ketidakjujuran dalam pemberian nilai. Beberapa sekolah, yang mungkin memiliki mutu yang lebih rendah, cenderung memberikan nilai lebih tinggi dari seharusnya.

Meskipun niatnya mungkin baik, hal ini justru memperparah situasi, karena mengarah pada normalisasi ketidakjujuran.

Di sisi lain, kualitas soal ujian juga masih menjadi masalah besar, dengan banyak guru yang belum dapat menghasilkan soal yang sesuai dengan standar yang diharapkan.

Motivasi yang rendah dari kedua belah pihak, baik guru maupun siswa, juga menjadi faktor yang menghambat sistem penilaian. Tanpa adanya ujian atau tes yang terstandarisasi, sulit bagi guru untuk memberikan penilaian yang objektif, dan sulit pula bagi siswa untuk melihat pencapaian akademik mereka dengan cara yang memadai.

Hasilnya, banyak rapor yang menunjukkan angka yang sangat tinggi tanpa variasi, yang tidak menggambarkan capaian akademik yang sebenarnya.

TKA juga hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

Sebagai ujian yang terstandarisasi, TKA memberikan kesempatan untuk membandingkan hasil peserta didik secara adil dan objektif, baik di tingkat sekolah maupun dalam seleksi jenjang pendidikan berikutnya.

Tidak hanya itu, TKA diharapkan juga menjadi sumber informasi yang akurat mengenai capaian akademik yang dapat digunakan oleh dunia kerja, dan membuka peluang yang lebih luas bagi siswa dalam mencari pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan.

Dengan adanya TKA, diharapkan juga proses seleksi akademik di masa depan akan lebih transparan dan objektif.

Dengan begitu, siswa tidak hanya dinilai berdasarkan hasil internal sekolah, tetapi juga berdasarkan kemampuan yang diukur dengan standar yang sama di seluruh Indonesia.

Dituturkan Evan, program prioritas Kemendikdasmen ini menjadi langkah maju dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan dapat dipertanggungjawabkan.

(Sumber catatan: You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur/Foto atau ilustrasi dipenuhi dari You Tube BBPMP Provinsi Jawa Timur)

Bagikan Tulisan